Diana Susilowati, wanita kelahiranYogyakarta ini telah berhasil mempertahankan naskah disertasinya yang berjudul PERMUKIMAN BERBASIS KONSEP API DI WILAYAH MASYARAKAT ADAT PANCER PANGAWINAN, melalui sidang tertutup promosi doktor yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Atiek Suprapti, MT. Yang sekaligus menjadi promotor, pada tanggal 7 Februari 2024 dengan predikat lulus. Sidang tertutup promosi doktor yang dilaksanakan secara luring dan dinyatakan sebagai doktor yang ke-84 pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (UNDIP). Naskah disertasinya telah diuji oleh Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, MT., dan Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, MA., selaku tim penguji internal UNDIP dalam rangkaian sidang disertasi yang dimulai dari sidang proposal, sidang kelayakan, hingga sidang tertutup promosi doktor. Selain itu, Dr. Ir. Susilo Kusdiwanggo, S.T., M.T., CIQaRjuga ikut terlibat dalam menguji naskah disertasinya sebagai penguji eksternal dari Universitas Brawijaya Malang. Naskah disertasinya merupakan hasil dari serangkaian proses penelitian yang dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Ir. Atik Suprapti, MT., selaku promotor dan Prof. Dr. Ir. R. Siti Rukayah, MT., selaku copromotor-1, serta Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT selaku copromotor-2 baik di lokasi penelitian maupun di studio pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP.

Selama 4 tahun 6 bulan2 hari, wanita kelahiran 10 Nopember 1977 ini telah menuntaskan proses perkuliahan dan penelitiannya dalam rumpun ilmu arsitektur subrumpun keilmuan Sejarah dan arsitektur dengan fokus penelitian pada tatanan permukiman tradisional, dengan Masyarakat Pancer Pangawinan sebagai lokus penelitian di daerah Suka bumi Jawa Barat. Topik penelitian yang diangkat adalah keterkaitan antara permukiman dengan perapian yang menjelaskan bagaimana peran api di dalam pembentukan permukiman serta makna yang timbul dari penggunaan api tersebut. Penelitiannya berpayung pada penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan menggunakan studi kasus yang bersifat induktif. Temuan yang muncul akibat sifat api yang mistis menampilkan adanya konsep penjaga baik secara ‘tangible’ maupun ‘intangible’ yang diwujudkan dalam konsep Pamuk. ‘Pamuk’ bermakna sebagai pelindung bagi keselamatan dan kesejahteraan serta keberlanjutan masyarakat adat Pancer-Pangawinan dan menjadikan api sebagai penanda tempat bagi elemen arsitektur lainnya sehingga memperkaya teori sebelumnya tentang api sebagai penanda tempat namun dalam skala mikro (mikro). Konsep ‘Pamuk’ didalam tatanan spasial Masyarakat Adat Pancer-Pangawinan yang berbasis api yaitu dalam bentuk perubahan proses antara ‘seneu’ (profan), ‘seneu’ atau ‘geni’ (profan atau sakral); dan ‘geni’ (sakral), memberikan perlindungan sehingga keberlanjutan masyarakat adat ini bisa berlangsung sebagai upaya untuk menjaga orisinalitasnya. Dengan demikian memungkinkan permukiman lama untuk berkembang mengikuti modernisasi sementara itu keaslian Masyarakat Adat Pancer-Pangawinan tetap terjaga di dalam permukiman baru yang berbasis konsep api

Sebagai seorang dosen yang bertugas pada Jurusan Arsitektur di Universitas Gunadarma Jakarta, Diana Susilowati telah diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP melalui beasiswa internal Universitas Gunadarma di tahun 2019. Selama mengenyam pendidikan juga berperan aktif dalam kegiatan seminar nasional maupun internasional dan telah menelurkan beberapa artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun internasional. Salah satunya adalah artikel berjudul Evolusi Pada Tatanan Ruang Rumah Baduy (Studi Kasus Rumah Baduy Dalam dan Baduy Luar)  yang telah diterbitkan oleh jurnal NaLars; jurnal nasional yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta dan terakreditasi Nasional Sinta 3 serta beberapa artikel lainnya di jurnal internasional terindeks Scopus.

Link Artikel Jurnal