Agus Sarwo Edy Sudrajat, pria kelahiran Kabupaten X pada 16 Oktober 1981, telah berhasil mempertahankan naskah disertasinya yang berjudul Model Risiko Kesehatan Lingkungan pada Skala Rumah Tangga (Lokasi Studi: Kota Surakarta) dalam sidang tertutup promosi doktor yang diselenggarakan secara luring pada tanggal 18 Juni 2025. Sidang ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Atik Suprapti, M.T. dan menetapkan Agus lulus dengan predikat cumlaude, menjadi doktor ke-99 pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (UNDIP).
Dalam rangkaian proses akademik menuju gelar doktor tersebut, Agus telah melalui tahapan penting, mulai dari sidang proposal, sidang kelayakan, hingga sidang tertutup promosi doktor. Naskah disertasinya telah diuji secara menyeluruh oleh tim penguji internal UNDIP, yaitu Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti, M.S.P. dan Prof. Dr.-Ing. Ir. Gagoek Hardiman. Selain itu, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta turut terlibat sebagai penguji eksternal. Selama proses penelitian dan penyusunan disertasi, Agus dibimbing langsung oleh Prof. Dr. rer. nat Imam Buchori, S.T. sebagai promotor, dan Prof. Dr. Sunarti, S.T., M.T. sebagai co-promotor.
Penelitian ini diselesaikan dalam waktu 3 tahun 10 bulan, berfokus pada rumpun ilmu arsitektur dan perkotaan, khususnya subrumpun perumahan dan permukiman yang berkaitan dengan risiko kesehatan lingkungan permukiman perkotaan. Lokus penelitian dipusatkan di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Topik yang diangkat bertujuan mengembangkan model risiko kesehatan lingkungan yang memperhitungkan faktor fisik rumah sebagai komponen tambahan dalam penilaian indeks risiko kesehatan lingkungan pada skala rumah tangga. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, pendekatan kuantitatif, logika berpikir deduktif, dan teknik analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisik rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko kesehatan lingkungan. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, langit-langit, jendela kamar tidur dan ruang keluarga, serta kepadatan hunian. Faktor-faktor ini merupakan komponen baru yang dimasukkan dalam model risiko kesehatan lingkungan, baik pada skala rumah tangga maupun permukiman. Model yang dikembangkan juga menghasilkan peta spasial yang menggambarkan gradasi risiko dan sebaran kondisi lingkungan, sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam penentuan lokasi prioritas intervensi serta perumusan strategi penyehatan lingkungan secara lebih tepat, komprehensif, dan akurat.
Sebagai seorang dosen tetap di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Semarang (USM), Agus memperoleh kesempatan untuk menempuh pendidikan doktoral di Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP melalui beasiswa dari Universitas Semarang pada tahun 2021. Selama masa studinya, ia aktif dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Beberapa artikelnya telah diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi (SINTA) maupun jurnal internasional bereputasi (Scopus). Ia juga aktif sebagai narasumber di berbagai instansi pemerintah, khususnya dalam bidang sanitasi dan penyehatan lingkungan dari perspektif perencanaan kota. Selain itu, Agus juga mengikuti berbagai pelatihan penunjang akademik, antara lain Pelatihan Pengelolaan Dokumen Ilmiah Menggunakan Mendeley, Pelatihan Pencegahan Plagiarisme Menggunakan Turnitin, serta pelatihan lain yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Fakultas Teknik UNDIP.