Herwin Sutrisno, pria yang lahir pada 16 Juni 1976 di Desa Camba, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ini telah berhasil mempertahankan naskah disertasinya yang berjudul Akulturasi Budaya Bali dan Dayak Ngaju pada Permukiman Bali Basarang di Kalimantan Tengah melalui sidang tertutup promosi doktor yang dilaksanakan secara daring sesuai dengan protokol sidang dalam masa pandemik Covid 19 yang dipimpin langsung oleh Prof. Ir. M. Agung Wibowo, MM, MSc, Ph.D pada tanggal 25 Juni 2020 dan dinyatakan lulus sebagai doktor ke-53. pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan nilai Cumlaude.
Naskah disertasinya telah diuji oleh Prof. Dr. rer. nat. Imam Buchori, S.T dan Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti, MSP selaku tim penguji internal UNDIP dalam rangkaian sidang disertasi yang dimulai dari sidang proposal, sidang kelayakan, hingga sidang tertutup promosi doktor. Selain itu,Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd., M.Des., juga ikut terlibat dalam menguji naskah disertasinya sebagai pengujieksternal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Naskah disertasinya merupakan hasil dari serangkaian proses penelitian yang dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Ing. Ir. Gagoek Hardiman., selaku promotor dan Edward Endrianto Pandelaki, S.T, M.T., Ph.D., selaku co-promotor pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP.
Herwin Sutrisno telah menuntaskan proses perkuliahan dan penelitiannya dalam rumpun ilmu arsitektur, subrumpun keilmuan perumahan dan permukiman dengan lokus penelitian permukiman Bali Basarang yang terletak di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena harmonisnya hidup masyarakat Bali dan masyarakat lokal Dayak Ngaju di Basarang meskipun pernah terjadi kekerasan komunal pada tahun 2001 di Kalimantan Tengah yang menjalar sampai ke Basarang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jumlah kasus sebanyak 17 (tujuh belas) kasus yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yakni kelompok Desa Basarang Jaya dan kelompok Desa Batu Nindan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada dua penyebab terbentuknya ruang dan bentuk-bentuk arsitektur di permukiman Bali Basarang yakni perilaku gugon towon dan paradigma desa kala patra yang terdapat pada Masyarakat Bali.
Sebagai seorang dosen yang bertugas pada Jurusan/Program Studi Arsitektur di Universitas Palangka Raya, Herwin Sutrisno diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya pada Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan UNDIP melalui Program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Selama mengenyam pendidikan, dia juga berperan aktif dalam kegiatan seminar nasional maupun internasional dan telah menelurkan beberapa artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun internasional. Salah satunya adalah artikel berjudul Acculturation of structure and construction in the houses of balinese migrants (case study: Basarang Jaya Village, Central Kalimantan)yang telah diterbitkan oleh International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology yang terindeks Scopus. Selain itu beliau juga aktif mengikuti pelatihan akademis dalam rangka meningkatkan kemampuan penelitiannya, seperti: Pelatihan Pemanfaatan EBSCO Discovery Services (IDS), Pelatihan Pengelolaan Dokumen Ilmiah Menggunakan MENDELEY, Pelatihan Pencegahan Plagiarisme Menggunakan TURNITIN, dan pelatihan lainnya yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.