Namanya Lulut Indrianingrum, nama Jawa asli unik pemberian Kakeknya. Wanita ini lahir di Kota Semarang, kota yang sama dengan almamater pendidikan doktoral yang baru saja diselesaikannya. Beliau berhasil mempertahankan naskah disertasinya yang berjudul “Kebertahanan Kampung Kota di Bukit Bergota, Kota Semarang” melalui sidang tertutup promosi doktor yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Atik Suprapti, MT pada tanggal 7 Maret 2024 dengan predikat Cumlaude. Naskah disertasinya telah diuji oleh Penguji Internal Prof. Dr. Ir. R. Siti Rukayah, MT dan Dr. Budi Sudarwanto, M.Si pada rangkaian sidang yang dimulai dari sidang proposal, sidang kelayakan dan sidang tertutup. Selain penguji Internal tersebut, Prof. Dr. Drs. Asep Yudi Permana, MDes sebagai penguji eksternal juga dihadirkan untuk menguji naskah disertasi pada sidang kelayakan dan sidang tertutup. Beliau berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang memiliki latar belakang penelitian terkait kampung kota di Kota Bandung.Naskah disertasi yang telah berhasil dipertahankan inimerupakan hasil dari proses pembimbingan dari Prof. Dr. Ir. Nany Yuliastuti, MSP selaku promotor dan Prof. Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, MA, MM selalu co-promotor. Kedua promotornya memiliki kepakaran penelitian terkait kampung kota dan kampung berbasis wisata sehingga sangat koheren dengan topik penelitian yang dilakukan.
Sebagai awardee beasiswa Lembaga Penjamin Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2020, perempuan ini memiliki semangat untuk menyelesaikan pendidikan secara tepat waktu dalam kurun waktu penjaminan pembiayaan. Proses cuti tugas belajar dan dibebaskan dari tugas institusi asal berdampak pada waktu studi yang lebih terukur sehingga pendidikan dapat diselesaikan selama 3 tahun 5 bulan. Lingkungan bekerja yang kondusif di kubikal PDIAP juga merupakan faktor pendukung dari kinerja sebagian mahasiswa PDIAP yang bekerja di tempat tersebut. Selama menjalani proses pendidikan, Lulut Indrianingrum juga berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan baik internal Departemen Teknik Arsitektur (DTAFT) UNDIP dan eksternal berupa workshop dan international conference. Kegiatan internal DTAFT antara lain sebagai salah satu perwakilan mahasiswa S3 dalam proses visitasi akreditasi internasional ASIIN pada tahun 2021 dan membantu penyelenggaraan Summer School di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada tahun 2022.
Lulut Indrianingrum adalah salah satu tenaga pengajar Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan konsentrasi keahlian pada Perumahan dan Permukiman khususnya pada permukiman kampung kota. Sesuai dengan latar belakang riset-riset sebelumnya, penelitian disertasinya juga berlatar belakang kehidupan di kampung kota yakni di Bukit Bergota, Kota Semarang. Fokus penelitian disertasinya adalah pada kebertahanan kampung kota yang terletak ditengah-tengah kawasan pemakaman terbesar di Kota Semarang. Sebuah topik sekaligus lokus yang unik untuk diangkat pengetahuannya terkait kebertahanan kampung kota. Penelitian ini memandang kampung sebagai sebuah sistem sosial ekologis yang memiliki elemen-elemen dan saling berinteraksi pada suatu lingkungan. Penelitian ini berpijak pada pendekatan deduktif-induktif dengan strategi studi kasus. Pendekatan deduktif digunakan ketika penelitian merumuskan proposisi dan induktif digunakan ketika proses investigasi lapangan sehingga menghasilkan temuan-temuan riset. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat dua aspek yang melandasi kebertahanan kampung kota yaitu kebetahan dan pengakuan dari pihak eksternal. Kebetahan merupakan latar belakang kebertahanan kampung kota yang terbentuk dari keterikatan tempat karena ketergantungan sumber kehidupan, proses adaptasi untuk bertahan hidup serta pewarisan properti dan usaha. Relasi dari faktor-faktor tersebut akan diikat oleh pengakuan dari pihak eksternal yang memvalidasi eksistensi kampung dalam ruang perkotaan. Kebetahan tanpa pengakuan dari pihak eksternal akan melemahkan keberadaan kampung di perkotaan sehingga terancam kebertahanannya. Kebetahan merupakan faktor internal dan pengakuan merupakan faktor eksternal kebertahanan kampung kota. Pengakuan dari pihak eksternal adalah proses mengakui eksistensi kampung dalam ruang perkotaan, pemenuhan hak-hak dasar dari masyarakat serta pengakuan atas identitas sosial yang melekat disana. Teori kebertahanan kampung kota inilah yang menjadi teori yang dibangun dalam penelitian disertasi.
Selama menempuh pendidikan, Lulut Indrianingrum telah menghasilkan beberapa karya ilmiah, diantaranya adalah jurnal internasional yang diterbitkan di Journal Urban Culture Research Q1 dengan judul “Cemetery Kampung: Spatial Characteristics and Exploration of Identity” dan di ISVS E-Journal Q1 dengan judul “The Role of Place Attachment in Community Adaptation of the Cemetery Kampung in Semarang, Indonesia”. Selain itu, karya ilmiah yang diterbitkan pada international conference berjudul “Batik Kampong in Semarang: A Study of Traditional Urban Settlement Resiliency”. Peran sebagai awardee LPDP juga diwujudkan melalui sumbangsih pemikiran berupa Seri buku Skema Pembiayaan Inovatif untuk Pembangunan Indonesia yang diterbitkan olehIIGF Institute, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia – LPDP dan Mata Garuda berjudul “Kreativitas Filantropi Islam Berbasis Masjid Dalam Membentuk Kemandirian Masyarakat”. Lulut Indrianingrum dapat dihubungi melalui email lulutindria@mail.unnes.ac.id.